Aspirasipost.id -  Ketua Tim Investigasi dan Monitoring Lembaga HAM Indonesia (LHI), Mahmud Cambang, melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek pengendalian banjir Sungai Walanae yang terletak di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.Sabtu,(20/9).

Proyek yang dikerjakan oleh PT Tantui Enam Konstruksi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp15 miliar yang bersumber dari APBN Tahun 2025.

Dalam pantauan di lokasi, tim media mendapati dua unit alat berat jenis ekskavator sedang beroperasi. Namun, perhatian khusus disampaikan Mahmud Cambang terkait kualitas material yang digunakan, khususnya batu gajah.

“Kami turun langsung untuk memastikan material, terutama batu gajah, sesuai dengan spesifikasi teknis. Proyek senilai ini tidak boleh menggunakan material di bawah standar atau dari tambang ilegal,” tegas Mahmud saat ditemui di lokasi.

Ia menambahkan, kehadirannya bersama awak media merupakan bagian dari fungsi kontrol sosial terhadap pelaksanaan proyek strategis nasional yang menggunakan dana publik.

“Ini anggaran negara, jadi wajib hukumnya diawasi. Jangan sampai dikerjakan asal-asalan dan akhirnya merugikan masyarakat,” tambahnya.

Terkait asal usul material batu gajah yang digunakan, Mahmud menyebut pihaknya telah mengantongi informasi awal dan akan segera mengonfirmasi langsung legalitas tambang, termasuk kepemilikan Izin Usaha Pertambangan (IUP).